Cara Belajar yang Baik dan Prinsip Belajar Menurut Skinner

Belajar adalah suatu proses yang penting dalam kehidupan kita. Bagaimana kita belajar dengan baik sangat mempengaruhi pemahaman dan kemampuan kita dalam menguasai suatu materi atau keterampilan. Salah satu teori yang dapat membantu kita memahami cara belajar yang baik adalah teori belajar menurut Skinner.

Burrhus Frederic Skinner adalah seorang psikolog asal Amerika yang terkenal dengan konsep operant conditioning atau kondisi operan. Menurut Skinner, belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya konsekuensi atau rangsangan dari lingkungan sekitar. Dalam konteks pembelajaran, Skinner menyatakan bahwa kita dapat memperoleh pemahaman dan keterampilan baru dengan menghadapi konsekuensi yang sesuai, baik itu positif atau negatif.

Prinsip Belajar Menurut Skinner

Prinsip-prinsip belajar menurut Skinner memberikan panduan yang berguna dalam proses pembelajaran. Dalam teori Skinner, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk mencapai pembelajaran yang efektif.

1. Reinforcement

Prinsip pertama yang perlu diperhatikan adalah reinforcement atau penguatan. Reinforcement adalah konsep utama dalam teori Skinner. Dalam pembelajaran, reinforcement dapat berupa hadiah atau hukuman yang akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya perilaku yang sama di masa depan.

Dalam penerapannya, reinforcement dapat diberikan setelah terjadinya perilaku yang diinginkan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku tersebut di masa depan. Misalnya, jika seseorang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, dia dapat diberikan pujian atau hadiah sebagai reinforcement positif.

Di sisi lain, reinforcement juga dapat berupa hukuman yang diberikan setelah terjadinya perilaku yang tidak diinginkan. Hukuman ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku yang tidak diinginkan tersebut di masa depan. Contohnya, jika seorang siswa melakukan pelanggaran di sekolah, dia dapat diberikan hukuman seperti teguran atau tugas tambahan sebagai reinforcement negatif.

2. Shaping

Prinsip kedua yang perlu diperhatikan adalah shaping atau pembentukan perilaku. Dalam shaping, perilaku yang diinginkan akan dibentuk melalui penguatan bertahap terhadap perilaku yang semakin mendekati perilaku yang diinginkan secara keseluruhan.

Misalnya, jika seseorang ingin belajar bermain piano, dia tidak langsung dapat memainkan lagu-lagu yang sulit. Namun, dia dapat memulai dengan mempelajari dan menguasai kunci-kunci dasar terlebih dahulu. Ketika dia berhasil memainkan kunci-kunci dasar dengan baik, dia akan diberikan reinforcement positif, seperti pujian atau hadiah. Selanjutnya, dia akan diajak untuk mempelajari kunci-kunci yang lebih kompleks dan diberikan reinforcement positif setiap kali berhasil memainkannya. Dengan demikian, perilaku memainkan piano secara keseluruhan akan terbentuk secara bertahap.

3. Extinction

Prinsip ketiga yang perlu diperhatikan adalah extinction atau penghilangan respons yang tidak diinginkan. Dalam pembelajaran, extinction dapat digunakan untuk menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dengan menghilangkan reinforcement yang biasanya terkait dengan perilaku tersebut.

Misalnya, jika seseorang sering terlambat dalam mengumpulkan tugas, dosen atau guru dapat menghilangkan reinforcement positif yang biasanya diberikan kepada mahasiswa atau siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu. Dengan demikian, diharapkan perilaku terlambat mengumpulkan tugas tersebut akan menghilang karena tidak mendapatkan reinforcement positif.

4. Generalization

Prinsip keempat yang perlu diperhatikan adalah generalization atau kemampuan seseorang untuk menggunakan perilaku yang sudah dipelajari dalam situasi yang berbeda. Generalization dapat terjadi apabila stimulus yang ada dalam situasi baru mirip dengan stimulus yang ada dalam situasi pembelajaran sebelumnya.

Misalnya, jika seseorang telah belajar bermain gitar dengan baik di rumah, dia dapat menggunakan keterampilan bermain gitar tersebut saat bermain di band dengan teman-temannya. Meskipun situasinya berbeda, namun stimulus yang terkait dengan bermain gitar masih sama, sehingga dia dapat menggeneralisasikan keterampilan tersebut ke dalam situasi yang baru.

5. Discrimination

Prinsip kelima yang perlu diperhatikan adalah discrimination atau kemampuan seseorang untuk membedakan stimulus yang berbeda dan memberikan respons yang sesuai terhadap setiap stimulus tersebut. Discrimination akan membantu kita dalam mengenali perbedaan situasi dan memberikan respons yang tepat.

Misalnya, jika seseorang telah belajar berbicara dalam bahasa Inggris, dia dapat membedakan antara situasi di mana dia perlu menggunakan bahasa Inggris dan situasi di mana dia dapat menggunakan bahasa ibu. Dengan adanya kemampuan discrimination ini, dia akan dapat memberikan respons yang sesuai terhadap setiap stimulus yang ada dalam situasi yang berbeda tersebut.

6. Chaining

Prinsip keenam yang perlu diperhatikan adalah chaining atau proses pembelajaran yang terdiri dari beberapa langkah atau tindakan yang harus dilakukan secara berurutan. Dalam chaining, setiap langkah atau tindakan akan diberi reinforcement sehingga dapat membentuk urutan perilaku yang diinginkan.

Misalnya, jika seseorang ingin belajar memasak, dia perlu mengikuti urutan langkah-langkah yang benar, seperti mencuci bahan makanan, memotong-motong bahan makanan, dan memasaknya. Setiap langkah yang dilakukan dengan benar akan diberikan reinforcement positif, seperti pujian atau rasa puas setelah menyantap masakan yang berhasil dibuat. Dengan adanya reinforcement positif ini, dia akan terdorong untuk terus melanjutkan langkah-langkah berikutnya hingga mencapai hasil akhir yang diinginkan.

7. Schedules of Reinforcement

Prinsip ketujuh yang perlu diperhatikan adalah schedules of reinforcement atau jadwal pemberian reinforcement. Schedules of reinforcement dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pembelajaran.

Terdapat beberapa jenis schedules of reinforcement, seperti continuous reinforcement, fixed ratio schedule, variable ratio schedule, fixed interval schedule, dan variable interval schedule. Continuous reinforcement adalah pemberian reinforcement setelah setiap tindakan yang diinginkan dilakukan. Fixed ratio schedule adalah pemberian reinforcement setelah sejumlah tindakan tertentu dilakukan. Variable ratio schedule adalah pemberian reinforcement setelah sejumlah tindakan tertentu dilakukan secara acak. Fixed interval schedule adalah pemberian reinforcement setelah interval waktu tertentu. Variable interval schedule adalah pemberian reinforcement setelah interval waktu tertentu secara acak.

8. Punishment

Prinsip kedelapan yang perlu diperhatikan adalah punishment atau hukuman. Hukuman merupakan konsekuensi yang diberikan setelah adanya perilaku yang tidak diinginkan. Hukuman dapat berupa penarikan stimulus positif atau pemberian stimulus negatif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku tersebut di masa depan.

Misalnya, jika seseorang sering terlambat dalam menghadiri pertemuan, dia dapat diberikan hukuman berupa teguran atau penalti. Dengan adanya hukuman ini, diharapkan perilaku terlambat hadir tersebut akan berkurang atau bahkan menghilang karena tidak diinginkan.

9. Shaping by Successive Approximation

Prinsip kesembilan yang perlu diperhatikan adalah shaping by successive approximation atau pembentukan perilaku yang diinginkan melalui penguatan bertahap terhadap perilaku yang semakin mendek

9. Shaping by Successive Approximation (lanjutan)

Dalam shaping by successive approximation, penguatan diberikan ketika perilaku semakin mendekati perilaku yang diharapkan. Proses ini melibatkan pengenalan langkah-langkah kecil yang semakin kompleks hingga mencapai perilaku yang diinginkan secara keseluruhan.

Misalnya, jika seseorang ingin belajar berbicara di depan umum, dia dapat memulai dengan berlatih berbicara di hadapan teman-teman dekat atau keluarga terlebih dahulu. Ketika dia berhasil melakukannya dengan baik, dia akan diberikan reinforcement positif, seperti pujian atau dorongan. Selanjutnya, dia akan diajak untuk berbicara di hadapan kelompok yang lebih besar dan diberikan reinforcement positif setiap kali berhasil melakukannya. Dengan adanya reinforcement positif ini, perilaku berbicara di depan umum secara keseluruhan akan terbentuk secara bertahap.

10. Operant

Prinsip kesepuluh yang perlu diperhatikan adalah operant atau suatu tindakan yang dilakukan oleh individu sebagai respons terhadap stimulus yang ada di lingkungan sekitar. Operant akan dipengaruhi oleh konsekuensi atau reinforcement yang diberikan setelah terjadinya tindakan tersebut.

Dalam konteks pembelajaran, operant dapat berupa tindakan membaca buku, menulis catatan, atau berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas. Setiap operant yang dilakukan akan mendapatkan konsekuensi atau reinforcement tertentu, baik itu positif atau negatif, yang akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya operant tersebut di masa depan.

Pentingnya Menerapkan Prinsip Belajar Menurut Skinner

Penerapan prinsip belajar menurut Skinner memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan memahami konsep reinforcement dan penerapannya, kita dapat mengatur lingkungan pembelajaran sehingga memberikan konsekuensi yang sesuai bagi setiap perilaku yang diinginkan.

Penerapan prinsip shaping membantu kita dalam membangun perilaku yang diinginkan secara bertahap dan sistematis. Melalui reinforcement dan penguatan bertahap, kita dapat mengarahkan diri kita sendiri atau orang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam pembelajaran.

Prinsip belajar menurut Skinner juga membantu kita dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran, seperti reinforcement, punishment, generalization, dan discrimination. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kita dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman serta keterampilan kita.

Selain itu, penerapan prinsip schedules of reinforcement membantu kita dalam merencanakan jadwal pemberian reinforcement yang efektif. Dengan menyesuaikan jadwal pemberian reinforcement dengan tujuan pembelajaran, kita dapat memotivasi diri kita sendiri atau orang lain untuk terus mengembangkan kemampuan dan pencapaian dalam pembelajaran.

Penerapan prinsip punishment juga dapat membantu dalam mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dalam pembelajaran. Dengan memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan setelah terjadinya perilaku yang tidak diinginkan, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih positif dan efektif.

Kesimpulan

Dalam pembelajaran, cara belajar yang baik sangat penting untuk mencapai pemahaman dan keterampilan yang optimal. Prinsip-prinsip belajar menurut Skinner memberikan konsep dan panduan yang dapat membantu kita dalam mengatur lingkungan pembelajaran dan membentuk perilaku yang diinginkan.

Dengan memahami prinsip-prinsip belajar menurut Skinner, kita dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memperoleh hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan prinsip belajar menurut Skinner dalam kegiatan pembelajaran kita sehari-hari.

Dengan demikian, kita dapat mencapai potensi belajar yang optimal dan mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan kita. Selamat belajar!

Leave a Comment